Presiden Macron Tunjuk François Bayrou Sebagai PM Baru Prancis
![Presiden Macron Tunjuk François Bayrou Sebagai PM Baru Prancis Presiden Macron Tunjuk François Bayrou Sebagai PM Baru Prancis](http://i3.wp.com/inilahgateway.sgp1.cdn.digitaloceanspaces.com/2024/12/475763-1214_060025_da51_inilah.com_.jpg?w=780&resize=780,470&ssl=1)
Presiden Prancis Emmanuel Macron resmi menunjuk François Bayrou, salah seorang sekutu kuncinya, sebagai Perdana Menteri baru menggantikan Michel Barnier, demikian menurut Istana Elysee pada Jumat (13/12/2024).
“François Bayrou ditunjuk sebagai perdana menteri,” menurut pernyataan kantor kepresidenan Prancis itu, seperti dilansir AFP.
Sebagai pemimpin Partai Gerakan Demokrasi (MoDem) yang berkoalisi dengan partai bentukan Macron, Renaissance, Bayrou adalah sekutu kunci sang presiden yang sama-sama berhaluan politik tengah.
Sebelum mengumumkan kepala pemerintahan baru, Macron mengadakan pertemuan selama hampir dua jam dengan politisi berusia 73 tahun tersebut.
Namun, menurut laporan BFMTV yang mengutip sejumlah sumber, pertemuan antara Macron dan Bayrou berlangsung tak begitu lancar.
Media Prancis turut melaporkan bahwa seorang kandidat PM yang lain, mantan menteri pertahanan dan menteri luar negeri, Jean-Yves Le Drian, menolak ditunjuk untuk posisi tersebut.
Alasannya, Le Drian menyebut dirinya akan berusia 80 tahun dalam dua tahun mendatang, sehingga ‘akan konyol’ apabila dirinya menerima tawaran menjadi PM.
Pemerintahan PM Barnier tumbang setelah muncul mosi tidak percaya terhadap pemerintah yang diajukan oleh partai La France Insoumise (LFI) yang berhaluan kiri, didukung mayoritas anggota Majelis Nasional dan disahkan pada 4 Desember lalu.
Barnier pun harus mengundurkan diri akibat mosi tidak percaya yang berhasil disahkan parlemen, kejadian untuk pertama kalinya di Prancis sejak 1962.
Meski Presiden Macron menerima pengunduran diri Barnier, kabinetnya terus bertugas dalam kapasitas pemerintahan sementara hingga pemerintahan baru terbentuk.
Profil Francois Bayrou
François Bayrou lahir pada tahun 1951 di lingkungan pedesaan dari keluarga petani di Kota Borderes, Prancis barat daya.
Ia merupakan politisi berhaluan tengah yang memulai aktivitas politiknya pada 1974, setelah menempuh studi sastra pada sebuah universitas.
Karier politiknya baru dimulai pada 1982, ketika ia menjadi anggota dewan kota Pau setahun kemudian.
Pada 1986, ia terpilih menjadi anggota Majelis Nasional, majelis rendah parlemen Prancis, mewakili departemen Pyrenees-Atlantiques.
Pada 1993, Bayrou diangkat menjadi Menteri Pendidikan dalam kabinet PM Edouard Balladur.
Sejak 2014, ia menjabat sebagai Wali Kota Pau, kota di wilayah barat daya Prancis. Ia juga merupakan Presiden Partai Gerakan Demokratik (Mouvement Democrate atau MoDem) dan sekutu dekat Presiden Macron.
Pada tahun 2020, Bayrou diangkat sebagai Komisaris Tinggi untuk Perencanaan.
Sebagai mantan anggota Parlemen Uni Eropa, Bayrou pernah mencalonkan diri dalam pemilihan presiden sebanyak tiga kali, yaitu pada 2002, 2007, dan 2012, sebelum memutuskan untuk mendukung Emmanuel Macron pada pemilihan 2017.
Namun, Bayrou sempat menuai kontroversi selama kampanye 2002, ketika ia menampar seorang anak yang mencoba mencopetnya di Kota Strasbourg.
Bayrou kini menjadi perdana menteri keempat yang ditunjuk Macron dalam waktu kurang dari setahun, dan yang keenam sejak 2017.